Streaming alquran dan terjemah

Minggu, 02 Desember 2012

Toleransi Ummat Beragama

0 komentar




  • Pengertian Toleransi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Toleransi yang berasal dari kata “toleran” itu sendiri berarti bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan), pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya.Toleransi juga berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan.

Dalam bahasa Arab, toleransi biasa disebut “ikhtimal, tasamuh” yang artinya sikap membiarkan, lapang dada (samuha-yasmuhu-samhan, wasimaahan, wasamaahatan) artinya: murah hati, suka berderma (kamus Al Muna-wir hal.702). Jadi, toleransi (tasamuh) beragama adalah menghargai dengan sabar, menghormati keyakinan atau kepercayaan seseorang atau kelompok lain.

Toleransi (al-samāḥaḥ), menurut terminologi peradaban dan istilah Arab-Islam, mengandung arti: kemurahan hati atau memberi tanpa batasan. Dengan kata lain, toleransi adalah keramahan dan kelemahlembutan dalam setiap hal dan interaksi, tanpa menunggu balasan, imbalan ataupun mengharapkan ganjaran.

 Tasamuh adalah konsep dasar yang di pakai Islam dalam kehidupan antaragama. Yaitu konsep yang jauh dari pemaksaan terhadap orang lain untuk memasuki suatu agama. Islam menjamin kebebasan beraqidah sebelum bangsa-bangsa lain menyerukannya. ”lā ikrāha fi l-ddīn” menjadi pemjamin kebebasan beragama dalam Islam. 

Didalam konsep Toleransi ini banyak sekali ayat ataupun hadis yang menyerukan umat Islam untuk bertoleransi dengan agama lain. Islam tidak melarang orang muslim untuk saling menolong selama ummat lain selama tidak mengganggu ketentraman ummat Muslim.

Kesalahan memahami arti toleransi dapat mengakibatkan talbisul haqbil bathil (mencampuradukan antara hak dan bathil) yakni suatu sikap yang sangat terlarang dilakukan seorang muslim, seperti halnya nikah antar agama yang dijadikan alasan adalah toleransi padahal itu merupakan sikap sinkretisme yang dilarang oleh Islam. Sinkretisme adalah membenarkan semua agama. Sebagaimana yang telah dijelaskan diayat quran dibawah ini, Allah SWT berfirman:
“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (QS.Ali Imran: 19)

Dalam melakukan dakwah umat Islam tidak menyebarkannya dengan pedang seperti yang dilansir oleh Barat, akan tetapi Islam tersebar dengan hikmah dan tauladan yang diberikan oleh ummat Muslim saat itu. Umat muslim juga akan memberikan perlindungan kepada ummat tetangganya yang lain agama.

Dalam interaksi antara umat Islam dengan penganut agama lain, Islam sangat toleran terhadap ahlu dzimmah karena sesungguhnya mereka berada dalam lindungan Allah dan Rasulnya, sebagaimana sabda rasul ”Barangsiapa yang berlaku dzalim terhadap orang yang telah mengadakan perjanjian damai(ahli dzimmah), dengan meremehkan haknya atau membebaninyadiluar kemampuannya atau bahkan mengambil sesuatu darinyadengan cara yang tidak baik. Maka sesungguhnya aku adalah pembelanya pada hari kiamat kelak”.

Islam telah memberi banyak ahli zhimmah berbagai keistimewaan, Islam juga memberika kebebasan kepada mereka untuk menjalankan, mempelajari dan mengamalkan agamanya, bahkan Islam mengijinkan melakukan apa yang diharamkan Islam tetapi halal bagi mereka, seperti makan daging babi dan minum arak.  

Contoh Rosullah saat bertasamuh : Rasulullah yang pada masa kedudukan Islam sudah kuat di Madinah, tidak serta merta berbuat seenaknya terhadap agama lain. Perjanjian yang dilakukan dengan Yahudi di Madinah, menunjukkan keadilan tindakan Rasulullah waktu itu. Selain agama samawi, agama lain seperti Majusi yang banyak tersebar di Jazirah Arab dapat hidup tentram dengan tanpa pindah agama, dan bebas menjalankan Ibadahnya.

ahlu dzimmah atau biasa dikenal juga dengan kafir dzimmi, adalah setiap orang yang tidak beragama Islam dan menjadi rakyat (warga negara) Daulah Khilafah Islamiyah. Dan biasanya Daulah Islamiyah mempunyai akad dzimmah (perjanjian) dengan mereka.
Islam mengajarkan agar para pemeluknya selalu bersatu dan tidak bercerai berai,selalu hidup dalam damai dan penuh kasih sayang, bila terjadi perselisihan dan perbedaan pendapat segeralah selesaikan dengan sebaik-baiknya. Bahkan terhadap pemeluk agama lainpun Islam memerintahkan umatnya untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain.


PANDANGAN ISLAM MENGENAI KERUKUNAN


  •   KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

  • Dalam ajaran Islam kehidupan masyarakat tidak selalu hanya dapat diharapkan  dalam kalangan masyarakat muslim. Islam dapat diaplikasikan dalam masyarakat manapun.
  •  Jika ia tidak ingin masuk Islam, tidak ada paksaan dan dalam bidang sosial ia tetap diterima dan menikmati segala macam hak kecuali yang merugikan umat Islam.
  • Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak dilarang oleh syariat Islam,kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah dan ibadah.
  • Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungan sosial anatar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam.

  • KERUKUNAN UMAT BERAGAMA ISLAM

Rukun, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat” untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran.
Untuk terciptanya kehidupan yang rukun, damai dan sejahtera, Islam tidak hanya mengajarkan umatnya untuk semata beribadah kepada Allah SWT. Melainkan Islam justru sangat menekankan umatnya untuk membina dan menjalin silaturahmi yang baik dengan tetangga dan lingkungannya.

Islam adalah agama yang universal artinya rahmatan lil alamin. Umat Islam yang sangat menginginkan hidupnya mendapatkan ridha Allah SWT selalu namanya berpegang dengan ajaran Islam, dimana hubungan secara vertical kepada Allah senantiasa harus dibina tetapi karena manusia mahluk social maka dia harus membina hidup bermasyarakat artinya berhubungan dengan tetangga secara baik .

Islam sangat menjunjung tinggi silaturahmi dan cara memuliakan tetangga. Hal ini tercantum didalam ayat suci Al-Quran dan hadist, berikut arti dalilnya :
 “Tidak beriman seorang diantaramu hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”(HR. Bukhari – Muslim)
.

“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui dan maha mendengar”. (QS Al-Hujurat:13)
Dari Abu Hurairah ra. Dia berkata: Rosulullah SAW bersabda: Barang siapa senang diperluas rezekinya diperpanjang umurnya hendaklah bersilaturahmi. HR (Bukhari)
Dari ra dia berkata: Rosulullah SAW Bersabda: Apabila engkau masak kuah, berilah air yang banyak dan perhatikan hak tetanggamu. Riwayat Muslim.
Dari beberapa hadist dan dalil diatas menandakan bahwasannya Rosulullah SAW sangat memuliakan tetangga. Karena dengan kita memuliakan tetangga banyak sekali manfaatnya. Selain itu aplikasi dalam kehidupannya, kebersamaan hidup antara orang-orang Islam dengan non Islam sebenarnya telah dicontohkan oleh Rosulullah ketika beliau dengan para sahabat mengawali hidup di Madinah setelah hijrah. Dimana Rosulullah mengikat perjanjian penduduk Madinah yang terdiri dari orang-orang kafir dan muslim untuk saling membantu dan menjaga keamanan kota Madinah dari gangguan.
  •  Manfaat Toleransi Hidup Beragama Dalam Pandangan Islam

1.Menghindari Terjadinya Perpecahan

Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial. Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam kehidupan umat manusia ini. Agama samawi berarti agama langit. Maksudnya agama ini memiliki kitab suci yang diturunkan oleh Tuhan.
Agama yang termasuk agama samawi adalah: Yahudi (Judaism), Nashrani (Kristen/Katholik) dan Islam.
Agama Ardhy berarti agama bumi. Dalam artian agama ini tidak mempunyai kitab suci dari langit, melainkan hanya memiliki kitab pegangan entah dari mana. Kalau kita teliti lebih dalam, sebenarnya agama ardhy adalah hasil dari kebudayaan yang bermetamorfosis menjadi agama, karena saking fanatiknya kepad kebudayaan tersebut.
Dalam kaitanya ini Allah telah mengingatkan kepada umat manusia dengan pesan yang bersifat universal, berikut firman Allah SWT:
“Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada -Nya orang yang kembali.”(As-Syuro:13)
”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Al-Imran:103).
Pesan universal ini merupakan pesan kepada segenap umat manusia tidak terkecuali, yang intinya dalam menjalankan agama harus menjauhi perpecahan antar umat beragama maupun sesama umat beragama.

2. Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan

Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali silaturahmi antarumat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya.
 Perbedaan agama merupakan salah satu faktor penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia. Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masing-masing pihak menghargai pihak lain.
 Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan terwujud perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.

C. KESIMPULAN

Toleransi dalam beragama bukan berarti kita harus hidup dalam ajaran agama lain.Namun toleransi dalam beragama yang dimaksudkan disini adalah meng- hormati agama lain.
Dalam bertoleransi janganlah kita berlebih-lebihan sehingga sikap dan tingkah laku kita mengganggu hak-hak dan kepentingan orang lain. Lebih baik toleransi itu kita terapkan dengan sewajarnya. Jangan sampai toleransi itu menyinggung perasaan orang lain. Toleransi juga hendaknya jangan sampai merugikan kita, contohnya ibadah dan pekerjaan kita.
Begitulah Islam bertoleransi dengan agama lain. Sebagai umat yang baik kita harus berusaha mencerminkan kelakuan kita seperti yang diajarkan oleh agama yang kita anut. Semua agama mengajarkan kebaikan, akan tetapi ummatnyalah yang senantiasa kurang menghayati dengan betul ajaran-ajaran agamanya.
Inilah perbedaan mendasar antara Islam dan Barat. Barat selalu memandang Islam dengan penuh kebencian. Barat merasa peradaban nya lah yang paling benar. Merasa hanya peradaban Barat yang punya kekuatan. Peradaban lain selain Barat harus dilenyapkan dari muka bumi ini. Berbeda dengan Islam yang toleransi terhadap peradaban lain. Menganggap peradaban lain sebagai sesama saudara.


Catatan:
Agama samawi : berarti agama langit. Maksudnya agama ini memiliki kitab suci yang diturunkan oleh Tuhan.
Agama Ardhy : berarti agama bumi. Dalam artian agama ini tidak mempunyai kitab suci dari langit, melainkan hanya memiliki kitab pegangan entah dari mana. Kalau kita teliti lebih dalam, sebenarnya agama ardhy adalah hasil dari kebudayaan yang bermetamorfosis menjadi agama, karena saking fanatiknya kepada kebudayaan tersebut.
Daulah islamiyah : Dalam al-Quran ditemukan kata dûlah yang memiliki makna yang sama sekali lain.Sama sekali berbeda dengan istilah ‘daulah’. Kata dûlah dalam al-Hasyr (59): 7 lebih condong bermakna monopoli dalam konteks pembagian harta rampasan perang
.Dalam ayat tersebut dijelaskan, harta-harta rampasan hendaklah dibagi-bagikan secara adil. Ini supaya tidak hanya beredar (dûlah) di kalangan orang kaya saja.Lantas, kapan istilah ‘daulah’ muncul dan dalam pengertian ‘negara’? Entahlah.Tapi, konon kata ‘daulah’ dalam masyarakat Arab pada mulanya berarti beredar atau berkelilingnya sang raja di wilayah kekuasaannya. Arti ini kemudian bergeser.Pengertiannya berubah menjadi periode atau wilayah yang menunjukkan adanya tanda-tanda kekuasaan.’.Istilah daulah islamiyah(negara islam) juga menjadi sentral.Anehnya lagi, ini mengkristal sedemikian rupa seolah-olah telah menjadi bagian darikeyakinan yang tak boleh digugat. Daulah islamiyah pun menyerupai iman. Ia seakan-akan menjadi ‘pembeda’ siapa yang muslim sejati dan siapa yang setengah hati memegang Islam. Yang tidak meyakini sistem daulah islamiyah adalah yang terbaik,ia dinilai sekuler,menyeleweng, bahkan dianggap berpihak kepada musuh Islam.

Continue reading →

KOMPAS

Muslimdaily.net

Arrahmah

Palestina News

Followers

ClustrMaps

Info ccs

    W3 Directory - the World Wide Web Directory Page Ranking Tool

    Enter your email address:

    Delivered by FeedBurner