Streaming alquran dan terjemah

Senin, 16 Juli 2012

Keluarga Produktif-Kreatif

0 komentar

 Usaha Paling bersih itu adalah usaha seorang laki-laki dengan tangannya sendiri. HR Al-Baihaqi


Allah Maha Pencipta setiap makhluk; dari tiada menjadi ada. Allah sumber kreatifitas. Dari tangan-Nya lahir karya-karya besar tiada tanding, tiada banding. Dia pun menghendaki setiap makhluk-Nya kreatif dan produktif. Kalau saja setiap pasangan suami-istri menyadari hal ini, tentu, mereka akan menjadi pribadi yang kuat menantang setiap kesulitan yang dihadapinya. Setiap ada berangkat dari tiada. Setiap keberhasilan berawal dari kegagalan. Kesulitan hanyalah jalan lain menuju keberhasilan. Bukankah Tuhan penentu segala kebijakan? Semestinya kepadanya kepada-Nya kita bersandar, "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, 'Jadilah!' maka terjadilah ia," (QS Ya Sin[36]:82; sebab " ditangan-Nyalah kekuasaan atas segala sesuatu," (QS Ya Sin[36]:83). Seorang muslim tidak sepatutnya putus asa dalam menjemput karunia Tuhan, sebab "hanya orang kafir yang berputus asa dari rahmat Allah," (QS Yusuf [12]: 87).

Agar hati kita kian mantap mengenai hal ini, cobalah kita baca ayat-ayat berikut ini:

"Tuhanmu tidak akan meninggalkanmu dan tidak pula membencimu... Bukankah Dia mendapati dirimu sebagai seorang yatim, kemudian melindungimu? Dan Dia mendapati dirimu sebagai seorang yang bingung, kemudian membimbingmu?" (QS Adh-Dhuha [93]: 3,6-7)... Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu?... Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan! Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap," (QS Al-Insyirah [94]: 4, 6-8).

Nah, cobalah dari sekarang kita picu semangat kerja kita. Singkirkan perasaan-perasaan putus asa, merasa gagal, merasa tidak berbakat, dan sejenisnya dari pikiran kita. Kemudian, tanyakan pada diri sendiri, apakah selama ini kita sudah mengoptimalkan seluruh potensi yang kita miliki? Apakah kita sudah membahagiakan istri kita? Apakah kita sudah menjadi pendamping yang baik bagi suami? Apakah kita sudah menjadi motivator ulung bagi suami? Terus tanyakan hal ini pada diri sendiri, apakah kita sudah menjadi pribadi terbaik bagi pasangan?

Barangkali, tidak ada salahnya kita meniru kisah novel The Scarlet Letter, tentang betapa dasyatnya motivasi seorang istri terhadap suami yang tengah dicekam kepanikan-kepanikan dalam hidupnya. Kisah ini berawal dari kepanikan seorang suami yang bernama Nathaniel Hawthorne yang baru dipecat secara sepihak sebagai pejabat Kastam Boston, Massachussetts. Malam itu, ia pulang ke rumah dengan hati hancur begitu mendengar kabar menyesakkan ini. Ia bimbang bercampur panik, bagaimana perasaan keluarganya, terutama sang istri, kalau mendengar berita buruk ini. Namun yang terjadi justru di luar dugaannya. Istri Nathaniel Hawthorne tidak banyak komentar saat mendengar berita ini. Malah ia mengambil pena lalu meletakkannya di atas meja, di depan Nathaniel Hawthorne. Dengan penuh hangat dan kasih sayang yang tulus ia peluk suaminya seraya menghibur, "Suamiku, dengan demikian kau banyak waktu untuk menulis buku, bukan?"

Rasa bahagia Nathaniel Hawthorne melambung begitu mendapat semangat baru dari istri tercintanya. Nathaniel Hawthorne kemudian terus menulis dan menghasilkan sebuah novel monumental, The Scarlet Letter ini.

Mari kita dengarkan petuah Jalalad-Din Rumi:

Ketahuilah bahwa di dunia ini, apa pun yang Dia kehendaki pasti terjadi.

Atau Petuah Al-Hakam bin Amir Al-Ghiffari:

Aku memandang Kitab Allah, maka aku mendapatinya sebelum menerima surat Amirul Mukminin. Kalau langit dan bumi menghimpit seseorang, lalu ia bertaqwa kepada Allah 'Azza wa Jalla, niscaya Allah memberinya jalan keluar.

Doa

Wahai Kau Yang Maha Pencipta dari ketiadaan, Anugerahi kami produktivitas dan kreativitas, sehingga kami menjadi keluarga yang kokoh dan mapan. Aku tidak pernah berharap pada siapapun kecuali hanya kepada-Mu.

===============================================================
   
Disalin dari Buku:  99 - Q for Family Menerapkan Prinsip Asmaul Husna dalam Kehidupan Rumah Tangga
Penulis: Sulaiman Al-Kumayi (Penulis buku bestseller Kecerdasan 99)


Leave a Reply

KOMPAS

Muslimdaily.net

Arrahmah

Palestina News

Followers

ClustrMaps

Info ccs

    W3 Directory - the World Wide Web Directory Page Ranking Tool

    Enter your email address:

    Delivered by FeedBurner